Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah – Banyak yang menyukai jamur tiram, sehingga banyak yang membudidayakan jamur tiram ini dirumah dan cara membudidayakannya terbilang mudah.
Mengkonsumsi jamur tiram memanglah sangat tinggi peminatnya sehingga mengakibatkan kebutuhan jamur tiram meningkat, terutama bagi penyaji kuliner yang menunya menghadirkan berbagai olahan dari jamur tiram.
Tetapi sebelum memulainya Joann punya beberapa tips dan cara nih buat kamu yang ingin membudidayakan jamur tiram dirumah dan meminimalisir kegagalan dalam melakukannya. Penasaran kan gimana cara membudidayakan jamur tiram yang dibilang tidak susah?
Cara Membudidayakan Jamur Tiram
Bibit Jamur Tiram Harus yang Berkualitas
Jangan pernah menganggap mudah ketika melakukan pemilihan bibit, karena tidak boleh asal dalam pemilihan bibit. Banyak dari kita saat akan melakukannya memilih bibit dengan asal – asalan akibatnya hasil yang didapatkan tidak maksimal dan mengecewakan. Untuk menghindari bibit yang kualitasnya rendah ada 2 cara yaitu :
- Membuat sendiri bibit tersebut.
- Yang paling ampuh yaitu dengan membeli bibit yang berkualitas pada petani jamur yang jujur atau membelinya di instansi penyedia bibit yang sudah terpercya.
Bagi yang ingin membeli bibit, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Mencari tau ke petani lain di mana penjualan bibit jamur tiram yang kualitasnya bagus atau membeli bibit dari instansi yang telah memiliki sertifikasi.
- Pilih bibit telah teruji.
- Miselium (bagian jamur multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan beberapa hifa) yang berwarna putih dan telah tumbuh merata dimedia tumbuh nya. Jika miselium tidak tumbuh merata, maka bagian yang tidak ditumbuhi dan tertutup akan terkontaminasi.
- Memeriksa tanggal pembuatan dan kadaluarsa.
- Carilah informasi dari para petani jamur tiram yang telah berhasil.
Media Tanam
Media tanam yang digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang dikombinasikan menjadi satu yaitu: Serbuk kayu bekas gergaji sebanyak 80%, kapur CaCo₃ sebanyak 3%, bekatul sebanyak 10-15%, dan air kurang lebih 40-60%.
Cara membuat baglognya
Dalam membuat 100 media budidaya jamur tiram membutuhkan 80 kg serbuk kayu bekas gergajian, 3 kg kapur, 10-15 kg bekatul. Semua bahan tadi dicampur sampai keseluruhan merata, lalu tambahkan air sekitar 60% dari total keseluruhan bahan. Cara mengujinya ketika media sudah tercampur adalah dengan di genggam. Jika digenggam tidak mengeluarkan air serta apabila dilepas tidak pecah.
Fermentasi Media Tanam
Fermentasi media tanam sangatlah penting dilakukan sebelum media tanam tersebut digunakan untuk menanam jamur tiram. Cara fermentasinya dengan didiamkan selama kira – kira 5-10 hari. Tujuannya agar terjadi proses pelapukan pada material media tanam tadi.
Selama proses fermentasi suhu akan meningkat mencapai 70°C, selama itu juga dilakukan pembalikan bahan setiap harinya, agar proses pelapukan material bahan bisa merata. Fermentasi bertujuan untuk mematikan jamur liar yang nantinya dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Ketika bahan media telah siap digunakan ditandai dengan warna baglog yang berubah menjadi cokelat kehitaman.
Sterlisasi pada Media Tanam
Media tanam yang telah difermentasikan dapat dimasukkan ke kantong plastik jenis polipropilen, kemudian dipadatkan hingga bentuknya seperti botol. Dibagian atas yang sudah disisakan pada kantong plastik dipasang ring semacam cicin dari pipa kecil lalu disumbat dengan kapas, dan dipasang penutup baglog supaya air tidak bisa masuk kedalam kantong pada saat pengukurannya. Proses sterilisasi dapat dilakukan jika baglog telah siap, yaitu dengan cara mengukusnya.
Wadah pengukus yang paling sederhana dapat digunakan yaitu drum, dalam satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Memanfaatkan panas uap air dengan suhu 95-110°C dalam waktu kurang lebih selama 8-10 jam sehingga akan membuat baglog jadi lebih steril.
Ketika suhu pengukusan sudah mencapai 100°C makan dipertahankan selama kurang lebih 2 5 jam. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100°C adalah 3 jam, tergantung kestabilan api ditungku. Selanjutnya, wadah pengukus tadi dibuka dan didiamkan selama 5 jam sampai suhu baglog menjadi normal.
Proses Inokulasi
Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme berupa bakteri maupun jamur kemedia baglog jamur. Baglog yang telah disterilkan sebaiknya dipindah ketempat inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya kesuhu normal. Ruangan inokulasi keadaannya harus steril dan memiliki sirkulasi udara sangat baik. Penting dilakukan untuk meminimalisir baklog tercemar dari spora pathogen dan juga bakteri.
Pengisisan Bibit ke Baglog
- Ambil botol bibit F3, semprotkan alkohol ke dalam botol bibit tersebut. Kemudian panaskan sebentar mulut botol menggunakan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, dan matikan api yang membakar kapas tadi.
- Setelah kapas penyumbat pada botol bibit tadi dibuka, aduk dengan kawat benda lain yg sudah disterilkan menggunakan api sebelumnya.
- Masukkan bibit dari botol yang telah disiapkan tadi kebaglog sampai leher baglog menjadi penuh bibit, kemudian ditutup kembali dengan kapas. Setiap balog diisi dengan 10 gram bibit.
Proses Inkubasi
Inkubasi adalah proses menjaga suatu hal dengan kondisi tertentu agar dapat berkembang dengan baik. Inkubasi bertujuan agar bibit yg di inokulasi akan segera ditumbuhi dengan miselium. Untuk membantu pertumbuhan miselium pada jamur tiram, di ruang inkubasi harus memiliki suhu 24-29°C, cahaya 500-1.000 lux, kelembapan 90-100.
Dalam 15-30 hari masa inkubasi, miselium sudah tumbuh mencapai separuh bagian baglog. Apa bila miselium telah memenuhi baglog, ditandai dengan baglog siap untuk dipindahkan ke rumah kumbung untuk di budidayakan sampai panen. Jika baglog sudah dipindahkan ke kumbung dan dipenuhi misellium, kemudian potong plastik pada ujung baglog, dengan silet yang telah di sterilkan.
Lubang tadi akan menjadi tempat pertumbuhan bagi tubuh jamur tiram. Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, maka tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan hingga proses inkubasi yang telah dijabarkan diatas, karena bibit F4 baglog bisa langsung ditempatkan ke rumah produksi. Jamur tiram akan terbentuk kurang lebih selama 1 – 2 bulan dari ditempatkan dibaglog ke kumbung.
Perawatan
Pada perawatan terakhir yaitu menyiram jamur tiram secara rutin 3x sehari. Hal inilah yang dapat membuat baik atau tidaknya kualitas jamur tiram. Setelah sekitar 1 – 2 bulan jamur tiram telah dan dapat di panen. Jamur tiram dapat dipanen sebanyak 8 kali setiap pembudidayaan. Jika menginginkan jamur tiram berkualitas baik maka dapat di siram dengan cucian air beras.
Nah itulah tadi proses – proses dari pembudidayaan jamur tiram yang dapat Joann share di artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat buat kalian yang ingin membudidayakan jamur tiram. Sekian. Wassalamualaikum wr.wb. Sayonaraa ^^)/
Kunjungi artikel terkait: