Mekanisme Pembekuan Darah Manusia – Selamat datang di artikel Joan. Kali ini Joan akan membahas tentang mekanisme pembekuan darah pada manusia yang akan dilengkapi dengan gambar penjelasan dan faktor-faktor pembekuan darah.
Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses yang kompleks yang mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka serta menghentikan pendarahan.
Pada tau nggak nih, ketika tubuh kita mengalami luka atau cidera karena terkena pisau, palu, jatuh dari motor, dan lain – lain maka pembuluh darah di dalam tubuh kita terkoyak dan rusak sehingga terjadilah pendarahan, tetapi setelahnya tubuh akan menjalankan suatu mekanisme guna menghentikan pendarahan yang terjadi tersebut.
Jika darah yang keluar tadi tidak segera dihentikan, maka kita akan akan kehilangan banyak darah sehingga keselamatan kitapun terancam.
Cidera atau luka merupakan suatu peristiwa yang dialami seseorang yang menimbulkan sakit menyakitkan. Luka dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu luka terbuka dan luka tertutup. Namun jenis ini sama-sama memerlukan penanganan yang pasti guna menghentikan pendarahan dari luka yang timbul.
Mekanisme tubuh tadi berfungsi untuk menghentikan perdarahan yang dikenal hemostasis (prosedur yang dilakukan oleh tubuh untuk melindungi diri dari proses pendarahan, atau bisa juga mekanisme alami dari tubuh untuk menghentikan kehilangan darah yang berlebihan) dalam dunia kedokteran. Kata ini berasal dari kata haima dan statis.
Haima memiliki arti darah sedangkan statis yang artinya berhenti. Ada beberapa fase yang sangat penting pada mekanisme ini, diantaranya yaitu fase pembentukan sumbatan oleh keeping darah (platelet) dan fase proses pembekuan darah.
Unsur-Unsur Proses pada Pembekuan Darah
Kira – kira unsur apa saja ya yang termasuk kedalam proses pembekuan darah??
- Trombosit
Yang pertama ada trombosit. Trombosit atau keping darah adalah elemen yang bentuknya seperti cakram di dalam darah. Trombosit berkumpul secara berdempetan selama proses pembekuan darah normal.
Trombosit digolongkan kedalam sel darah, tapi sebenarnya trombosit adalah bagian dari sel-sel sumsum tulang yang bentuknya besar dan disebut dengan megakaryocytes.
- Faktor Koagulasi (Faktor Pembekuan Darah)
Yang kedua ada faktor koagulasi. Koagulasi adalah proses perubahan cairan atau larutan menjadi gumpalan-gumpalan lunak baik secara seluruhan ataupun hanya sebagian
Faktor koagulasi adalah protein yang sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Ada banyak sekali faktor koagulasi, 13 diantara faktor tersebut diberi nama dengan huruf romawi. Saat ini banyak protein-protein yang baru ditemukan tapi pada waktu penamaan tidak diberikan dengan angka romawi.
Baca :
Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi ?
Penasaran nggak sih tentang pembekuan darah? Seperti ada yang masuk Rumah Sakit karena ada pembekuan darah? Terus ada yang meninggal juga karena pembekuan darah? Kok bisa terjadi pembekuan darah? Disimak nih..
Siklus pembekuan pada darah yang normal melewati beberapa serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut ini adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.
Terbentuk Sumbatan karena Trombosit
Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah ada yang rusak atau ada luka. Mereka menempel ke dinding daerah yang luka dan membentuk sumbatan. Sumbatan tadi dibentuk untuk menutup bagian yang rusak agar menghentikan darah yang keluar secara terus – menerus.
Untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan langkah berikutnya maka trombosit juga melepaskan bahan kimia.
Pembentukan Pembekuan pada Darah
Faktor-faktor yang menyebabkan pembekuan memberi sinyal terhadap satu ke yang lainnya untuk melakukan reaksi berantai yang cepat.
Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulas. Pada tahap terakhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin ( sebuah enzim yang terbentuk dari protrombin yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin) yang mengubah fibrinogen ( molekul protein yang penting untuk tubuh manusia) menjadi helai-helai fibrin.
Untuk membuat jaring yang merangkap trombosit dan sel lebih banyak maka Fibrin akan menempel pada trombosit. Gumpalan yang beku menjadi lebih tahan lama dan lebih kuat.
Penghentian Proses Pembekuan pada Darah
Protein-protein lain yang akan menghentikan faktor pembekuan agar tidak berlanjutnya gumpalan lebih jauh dari yang diperlukan.
Tubuh Perlahan-Lahan akan Membuang Sumbatan
Ketika ada jaringan kulit yang rusak tersebut sembuh, otomatis tidak diperlukan lagi sumbatan. Helai fibrin pun akan hancur dan darah mengambil alih kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
3 Langkah utama dalam proses pembekuan darah
Zat penting yang mempengaruhi pembekuan darah berjumlah lebih dari 50 macam yang bisa kita temukan dalam darah dan jaringan. Kita juga akan mengenal yang dinamakan zat prokoagulan dan antikoagulan.
Zat prokoagulan yaitu zat yang mempermudah terjadinya pembekuan. Sedangkan antikoagulan adalah zat yang menghambat pembekuan.
Antikoagulan merupakan zat yang lebih dominan (dalam kondisi normal) dalam darah, yang menyebabakan darah tidak membeku. Namun jika pembuluh darah rusak, darah bekuan akan terbentuk karena prokoagulan akan teraktivasi pada daerah yang rusak dan dominasinya melebihi aktivitas antikoagulan.
Ada 3 langkah utama yang menyebabkan terjadinya pembekuan darah menurut persetujuan Peneliti-peneliti, diantaranya:
- Rangkaian reaksi kimiawi yang terjadi di dalam darah secara kompleks dengan lebih dari selusin factor pembekuan darah yang terlibat, sebagai respon terhadap kerusakan pembuluh darah atau dalam darah itu sendiri.
- Aktivitas perubahan protrombin mejadi thrombin akibat proses katalisis Activator protrombin.
- Bekuan darah yang terbentuk akibat thrombin yang bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma.
Lintasan ekstrinsik memproses pembentukan bekuan fibrin sebagai respon terhadap cedera jaringan. Sedangkan lintasan instrinsik terjadi karena pengaruh dari protein kolagen dan kalikrein di dalam tubuh.
Kedua proses tersebut mengakibatkan pengaktifan protrombin menjadi thrombin dengan cara lintasan ekstrinsik dan instrinsik menyatu dalam lintasan akhir yang sama.
Berbagai macam protein yang terlibat dalam Lintasan intrinsik, ekstrinsik, dan lintasan terakhir seperti zimogen protease, transglutaminase, kofaktor, protein pengatur dan fibrinogen.
Tabel Faktor pembekuan darah, nama umum, dan fungsi
Kategori dan faktor | Nama umum | Fungsi |
Zimogen protease serin | ||
Faktor II | Protrombin | Diaktifkan pada permukaan trombosit aktif oleh kompleks protrombinase |
Faktor VII | Prokonventin, unsur akselerator konversi protrombin serum (SPCA), kotromboplastin | Diaktifkan oleh trombin dengan adanya Ca2+ |
Faktor IX | Faktor antihemofilia B, Christmas, komponen tromboplastin plasma (PTC) | Diaktifkan oleh faktor XIa dengan adanya Ca2+ |
Faktor X | Faktor Stuart-power | Diaktifkan pada permukaan trombosit aktif oleh kompleks tenase (Ca2+, faktor VIIa dan IXa) dan oleh faktor VIIa dengan adanya faktor jaringan dan Ca2+ |
Faktor XI | Plasma Thromboplastin Antecedent (PTA) | Diaktifkan oleh faktor XIIa |
Faktor XII | Faktor Hageman | Terikat dengan permukaan negatif pada tempat pembuluh darah yang mengalami cedera; diaktifkan oleh kinogen dan kalikrein |
Kofaktor | ||
Faktor III | Faktor jaringan, Ca2+ faktor-faktor ini biasanya tidak disebut sebagai faktor pembekuan | Glikoprotein yang diekspresikan pada permukaan sel endotel yang cedera atau distimulasi untuk bekerja sebagai kofaktor bagi faktor VIIa |
Faktor VI | Proacelerin, faktor labil, unsur globulin akselerator atau (Ac-) | Diaktifkan oleh trombin; faktor VIa merupakan kofaktor dalam aktivasi protrombin oleh faktor Xa |
Faktor VIII | Antihemofilia A, globulin antihemofilia (AHG) | Diaktifkan oleh trombin; faktor VIIIa merupakan kofaktor dalam aktrivasi faktor X oleh faktor IXa |
Fibrinogen | ||
Faktor | Fibrinogen Dipecahkan oleh trombin untuk membentuk bekuan fibrin | |
Transglutaminase yang bergantung-tiol | ||
Faktor XIII | Faktor penstabil fibrin (FSF), fibrinoligase | Diaktifkan oleh trombin dengan adanya Ca2+; menstabilkan bekuan fibrin melalui ikatan silang kovalen |
Protein pengatur dan protein lain | ||
Protein C | Diaktifkan menjadi protein Ca dengan pengikatan trombin menjadi trombomodulin; kemudian memecahkan faktor VIIIa dan Va | |
Protein S | Bekerja sebagai kofaktor protein C; baik protein yang mengandung residu Gla (γ-karboksiglutamat) | |
Trombomodulin | Protein pada permukaan sel endotel mengikat trombin yang kemudian mengaktifkan protein C |
Kelainan Proses Pembekuan Darah
Terjadinya kelainan pada proses pembekuan darah dapat terjadi. Misal pada penyakit Hemofilia (penyakit yang menyebabkan gangguan perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah) yang mana penderita mengalami kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi akan sulit berhenti.
Walau tidak diperlukan, pembekuan darah tetap akan terbentuk. Sehingga kondisi tadi dapat menyebabkan berbagai penyakit, contohnya serangan jantung, stroke, atau masalah medis lainnya yang serius. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar tidak duduk berlama-lama, rajin berolahraga dan bergerak, tidak merokok, dan menerapkan pola hidup sehat yang seharusnya..
Nah itulah yang Joan ingin sampaikan kali ini. Semoga bermanfaat atas bacaannya ya.. Sayonaraa ^.^)