Macam-macam darah pada wanita diantaranya darah haid, nifas dan istihadhah. Ketiga darah tersebut berbeda beda karakter dan sifatnya. Sehingga dalam islam, masing-masing darah tersebut juga berbeda cara membersihkannya.
Berikut penjelasan macam macam darah wanita:
Darah Haid
Darah haid adalah darah merupakan proses pembersihan sel telur yang terjadi hanya pada wanita. Darah haid keluar, lantaran tidak terjadi proses pembuahan oleh sperma.
Haid atau yang disebut juga dengan darah menstruasi ini umumnya berlangsung selama 6-7 hari.
Menurut islam, ketika haid seorang wanita tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah seperti shalat dan puasa. Namun setelah darah haid tidak keluar lagi, wanita harus melaksanakan mandi wajib atau mandi besar.
Tahukah kamu, ketika salah dalam mandi wajib setelah haid, bisa membuat ibadah menjadi tidak sah loh! Makanya para ladies harus tau cara mandi wajib setelah haid yang benar.
Berikut panduan cara mandi besar untuk membersihkan darah haid:
- Melafadzkan niat “Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”
- Bersihkan dan basuh kedua tangan kanan dan kiri, masing-masing 3 x, seperti wudhu.
- Bersihkan bagian kewanitaan dengan tangan kiri, lalu basuh kembali tangan tersebut.
- Berwudhu seperti biasa.
- Membasuh kepala 3 x dan pastikan tiap helai rambut basah.
- Basahi seluruh badan 3 x.
- Lalu bisa gunakan sabun dan cairan pembersih badan lainnya.
Darah Nifas

Darah nifas adalah darah yang keluar setelah proses melahirkan. Seorang ibu yang menjalani proses melahirkan memang akan keluar darah, bersama dengan keluarnya jabang bayi.
Namun yang dimaksud darah nifas adalah darah yang terus keluar selama sekitar 40 hari kedepan. Beberapa wanita juga mengalami proses keluar darah nifas bahkan sampai 50 hari.
Pada masa ini, seorang ibu harus benar-benar diperhatikan dan dirawat. Pasalnya kondisi ibu setelah melahirkan tetnu banyak mengalami goncangan emosi dan faktor internal dan eksternal lainnya.
Beberapa tips berikut bisa dilakukan saat sedang mengalami masa nifas:
- Pola istirahat teratur dan cukup.
- Konsumsi nutrisi yang banyak mengandung zat besi, seperti sereal, dagin merah, ttahu dan brokoli.
- Konsumsi jahe supaya bisa memulihkan tubuh dan meningkatkan produksi ASI.
Selama waktu tersebut, seorang ibu belum boleh melakukan ibadah seperti sholat dan puasa.
Namun setelah lepas 40 hari, maka akan dihukumi suci, meskipun masih ada darah yang keluar. Sehingga sang ibu bisa kembali melakukan ibadah seperti biasanya. Tentunya dengan mandi wajib/junub atau mandi besar terlebih dahulu.
Syarat dan ketentuan mandi wajib untuk membersihkan darah nifas sama seperti mandi junub dan mandi besar untuk membersihkan haid.
Darah Istihadah
Jika wanita sedang mengalami keluar darah istihadah, tetap harus melaksanakan kewajiban ibadah sebagai seorang muslim.
Namun ketika hendak ibadah, tetap ada keharusan untuk membasuh area kemaluan yang terkena darah.
Setelah membasuhnya, tetap menggunakan pembalut layaknya saat haid. Supaya pakaian lainnya tetap bersih, tidak terkena darah. Terakhir melakukan wudhu layaknya akan melakukan ibadah seperti biasanya.
Bagaimana jika dalam proses ibadah, Anda merasakan seperti ada cairan/darah yang keluar?
Jika Anda merasa demikian, tidak perlu khawatir, karena Allah telah memberi keringanan kepada umatnya ketika sedang mengalami keluar darah istihadah.